Spesialisasi utama dalam balap sepeda jalan raya adalah:
- Tanjakan
- Puncheur
- Time trialis
- Sprinter
- Penolong
- Segala medan
Tanjakan
Marco Pantani, Jenis pembalap spesialisasi tanjakan |
Puncheur
Puncheur adalah jenis dari pembalap sepeda jalan raya yang memiliki spesialisasi di jalur variatif dengan tanjakan pendek namun terjal. Balap ideal bagi jenis pembalap ini adalah balap satu hari. Balap ini memiliki karakteristik tanjakan bukit dengan kemiringan 10 - 20% dengan panjang 1-2km, contohnya Liege-Bastogne-Liege, Mur de Huy di Flèche Wallonne dan Manayunk Wall di Philadelphia International Championship. Fisik dari jenis pembalap ini memungkinkan mereka untuk melarikan diri dari peloton melalui kayuhan cepat umumnya dengan bantuan rekan tim. Contoh pembalap antara lain Philippe Gilbert, Paolo Bettini, Danilo Di Luca dan Peter Sagan, yang mampu melakukan sprint pada tanjakan pendek untuk memenangkan satu tahapan di balap tahapan atau balap satu hari. Namun ketahanan mereka yang rendah adalah kerugian di balap tahapan yang umumnya memiliki panjang tanjakan 5 - 20 km, meskipun dengan kemiringan lebih rendah antara 5 - 10%.
Time trialis
Seorang time trialis adalah seorang pembalap sepeda jalan raya yang dapat mempertahankan kecepatan tinggi dalam jangka waktu yang panjang, untuk memaksimalkan performa saat individual atau team time trial. Istilah cronoman, juga digunakan untuk menggambarkan seorang trialist. Dalam balap individual time trial tradisional, pembalap berangkat sendirian (tidak dalam kelompok atau peloton) dengan jeda waktu tertentu, umumnya antara satu hingga lima menit, dan berusaha menyelesaikan lintasan secepat mungkin. Untuk meningkatkan kecepatan keseluruhan seorang time trialis harus mampu mempertahankan kestabilan usaha sepanjang lintasan, yang dapat diukur pda setiap pembalap di ambang laktat (LT) atau ambang aerobik (AT). Time trialist terbaik (seperti Miguel Indurain, David Millar, Ellen van Dijk, Tony Martin dan Fabian Cancellara), dipecayai memiliki kekuatan sangat tinggi di LT/AT, sehingga dapat mempertahankannya selama time trial.
Untuk dapat menjadi time trialis sukses, seorang pembalap harus mempunyai postus aerodinamika yang baik dan mempu mengambil oksigen dalam jumlah besar. Kemampuan aerodinamika dapat ditingkatkan pula dengan menggunakan baju, sepatu, dan helm khusus.
Teknologi sepeda juga penting untuk time trial. Dengan menggunakan komponen aerodinasmis, sebuah sepeda dapat dirancang untuk mengurangi koefisien hambatan, memungkinkan pembalap untuk mengurangi waktu tempuh hingga dalam hitungan menit pada lintasan panjang.
Time trial bisa menjadi bagian dari balap satu hari maupun balap tahapan. Dengan mengikutsertakan time trialis dalam sebuah tim, tim dapat mengurangi waktu keseluruhannya secara dramatis.
Sprinter
Fabian Cancellara, Jenis pembalap spesialisasi Sprinter |
Sebagai bagian dari penggunaan sprint sebagai taktik balap. sprinter juga dapat berkompetisi memperebutkan sprint intermediet (dalam bahasa Prancis disebut primes), seringkali untuk menyediakan tambahan pertunjukan di kota yang dilewati sepanjang jalur balap. Di balap tahapan, hasil yang diperoleh saat sprint intermediet dan hasil akhir dapat dikombinasikan sebagai klasifikasi poin. Sebagai contoh, pada klasifikasi poin di Tour de France, maillot vert (jaket hijau) dimenangkan oleh sprinter yang paling konsisten. Pada Tour de France, kompetitor yang paling sukses pada ategori ini adalah sprinter Jerman Erik Zabel, yang memenangkan enam jaket hijau di Tour de France (1996–2001).
Domestique/Penolong
Seorang domestique/Penolong adalah seorang pembalap sepeda jalan raya yang bekerja untuk kepentingan tim dan pimpinannya. Dalam bahasa Prancis, domestique diterjemahkan sebagai "pembantu" atau "servant". Penggunaan istilah ini dapat dilacak mulai tahun 1911, meskipun pembalap seperti ini sudah ada sebelumnya.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Balap_sepeda_jalan_raya#Tim Sumber https://aturanpermainan.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment