Showing posts with label Kurikulum. Show all posts
Showing posts with label Kurikulum. Show all posts

Thursday, May 24, 2018

Buku Matematika Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018 PDF

Kemdikbud kembali menerbitkan buku revisi terbaru untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu buku matematika kelas 9 (IX) SMP kurikulum 2013 semester 1 dan 2 revisi 2018 yang diperuntukan untuk Guru. Dengan melakukan perubahan/revisi pada buku ini tentu saja akan menambah pengetahuan dalam pembelajaran bagi peserta didik.
Kemdikbud kembali menerbitkan buku revisi terbaru untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama y Buku Matematika Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018 PDF
Buku Matematika Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018 PDF

Ibu/ Bapak guru yang terhormat, banyak masalah pembelajaran matematika dan juga dalam dunia pendidikan pada umumnya kita hadapi di negari tercinta ini. Banyak hal harus kita lakukan bersama sebagai upaya mempersiapkan anak bangsa, generasi penerus bangsa.

Salah satunya dengan membelajarkan siswa dengan harapan agar mereka berketuhanan, berperikemanusiaan, berpengetahuan, dan berketerampilan melalui pendidikan matematika. Tugas tersebut memang berat tetapi ini merupakan tugas mulia, dan menuntut tanggung jawab.

Kurikulum apapun namanya tidak akan sukses tanpa peran aktif guru. Sebagai orang yang berada di garda terdepan tentu akan diikuti dan dicontoh oleh anak-anak didik kita bahkan masyarakat. Dalam membelajarkan buku ini sebisa mungkin menghindari pembelajaran dengan memberikan semua pengetahuan secara langsung atau dengan metode lama yaitu ceramah.

Pembelajaran matematika diarahkan agar siswa mampu berpikir rasional, kritis dan kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi pada ilmu pengetahuan, mampu berkomunikasi dan bekerjasama, jujur, konsisten, dan tangguh dalam menghadapi masalah.

Untuk itu, pembelajaran dilakukan dengan pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific) yang mencakup lima metode, yaitu (1) mengamati suatu objek, fenomena, kejadian, atau informasi lainnya; (2) membuat pertanyaan/menanya; (3) menggali/mengumpulkan informasi/mencoba; (4) menalar/mengasosiasi/menganalisa; dan (5) mengkomunikasikan.

Berikut ini daftar isi dan daftar materi pelajaran pada buku matematika kelas 9 SMP kurikulum 2013 revisi 2018.
  1. Tujuan dan fungsi buku matematika
  2. Hakekat mata pelajaran matematika
  3. Petunjuk dan penjelasan penggunaan buku
  4. Strategi pembelajaran matematika
  5. Perpangkatan dan Bentuk Akar
  6. Persamaan dan Fungsi Kuadrat
  7. Transformasi
  8. Kekongruenan dan Kesebangunan
  9. Bangun Ruang Sisi Lengkung
Buku matematika kelas 9 SMP kurikulum 2013 semester 1 dan 2 revisi 2018 dapat Bapak/ Ibu download dibawah ini.
Dengan buku ini semoga kita bisa memberikan pendidikan yang terbaik bagi peserta didik demi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk negara Indonesia tercinta.


Sumber https://www.pelitaguru.id/

Wednesday, May 23, 2018

Buku PPKN Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018 PDF

Buku PPKN kelas 9 SMP kurikulum 2013/ K13 revisi 2018 untuk guru dapat digunakan sebagai media pembelajaran semester 1 & 2. Buku ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka penerapan Kurikulum 2013 serta disusun oleh berbagai pihak di bawah kordinasi Kemdikbud. Pembaharuan perbaikan senantiasa dilakukan sesuai dengan dinamika kebutuhan perkembangan zaman.
 untuk guru dapat digunakan sebagai media pembelajaran semester  Buku PPKN Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018 PDF
Buku PPKN Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Revisi 2018 PDF

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan termasuk bagian dalam mata pelajaran pada satuan pendidika hal ini dimaksudkan guna membentuk karakter peserta didik agar menjadi insan yang mempunyai nilai moral Pancasila, kesadaran berkonstitusI UUD 1945, serta komitmen kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendekatan metode pembelajaran juga dijelaskan di buku PPKN kelas 9 SMP kurikulum 2013 yaitu menggunakan metode diskusi dengan model pembelajaran bekerja dalam kelompok, pembiasaan, meneliti isu publik, dan discovery learning. Kegiatan pembelajaran setiap pertemuan menyesuaikan pendekatan saintifik diawali dari mengamati, menanya, mencari informasi, mengasosiasikan, mengomunikasikan dengan dirangkaikan proses pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

Isi dari buku PPKN kelas 9 SMP memuat Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Langkah – langkah Pembelajaran, Pengayaan, Remediad,  Interaksi Guru & Orang tua sedangkan materi pembelajaran meliputi :
  • Dinamika Perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara Pandangan Hidup Bangsa
  • Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
  • Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Keberagaman Masyarakat Indonesia Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
  • Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia
  • Bela Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Petunjuk metode penilaian juga terdapat dalam buku ini, jadi Bapak/Ibu tidak perlu mencari literatur tentang rubrik, jurnal, format pengolahan nilai. Berikut ini daftarnya.
  • Jurnal Perkembangan
  • Jurnal perkembangan Sikap Spiritual
  • Jurnal Perkembanga Sikap Sosial
  • Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial
  • Lembar Penilaian Diri Peserta Didik
  • Lembar Penilaian Diri Peserta Didik (Skala Likert)
  • Format Penilaian Antarteman
  • Lembar Penilaian Antarteman (Skala Likert)
  • Teknik Penilaian Pengetahuan
  • Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja
  • Pengolahan Nilai Ulangan Harian, Akhir, Keterampilan
Selengkapnya silahkan download dibawah ini.
Dengan adanya buku PPKN kelas 9 SMP kurikulum 2013 revisi 2018 diharapkan dapat menambah pengetahuan, pendalaman materi bagi peserta didik. Semoga bermanfaat.


Sumber https://www.pelitaguru.id/

Saturday, February 10, 2018

RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Terbaru

RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017 – Rpp (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana yang menggambarkan pedoman dan pengorganisasian dalam melaksanakan kegiatan belajar menganjar (KMB) untuk mencapai kompetensi yang diharapkan berupa kompetensi inti dan kompetensi dasar. Dalam penyusunan Rpp berdasarkan silabus yang sudah ada kemudian dijabarkan dalam bentuk RPP untuk mengarahkan peserta didik/siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana yang menggambarkan pedoman dan pengorga RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017 Terbaru
RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017

Dalam penyususnan RPP kurikulum 2013 revisi 2017 perlu memperhatikan perbaikan-perbaikan dan perubahan pada penyusunan RPP sebelumnya yaitu sebagai berikut :
  1. Mengintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
  2. Mengintegrasi program literasi.
  3. Mengintegrasikan keterampilan abad 21 atau bisa diistilahkan dengan 4C  yaitu (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative).
  4. Mengintegrasikan Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Dalam Pengintegrasian penyususnan RPP yang dimaksud diatas dapat berupa :
  • Pemaduan kegiatan didalam kelas, di luar kelas dan luar sekolah yaitu dalam pergaulan dengan masyarakat/komunitas).
  • Pemaduan kegiatan sekolah meliputi intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
  • Melibatkan secara bersama-sama warga sekolah, keluarga, dan masyarakat
RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 SD/MI Revisi 2017 ini memuat beberapa gagasan pokok atau ide pikiran yang disebut dengan tema yaitu Tema 6 Cita-Citaku, Tema 7 Indahnya Keragaman Negeriku, Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, dan Tema 9 Kayanya Negeriku.

Pengelompakan tema tersebut dimaksudkan untuk mempertegas setiap gagasan yang ada pada RPP dan memudahkan guru mengelompokan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik untuk mencapai proses kegiatan belajar.

Dalam memperlancar pembelajaran dan kelengkapan administrasi perangkat pembelajaran berikut ini RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017 dapat Bapak/Ibu download pada tautan dibawah ini.
Berikut ini beberapa hal pokok yang terdapat pada RPP K13 revisi terbaru agar nanti Bapak/Ibu untuk menentukan RPP yang akan digunakan :
  1. KOMPETENSI INTI
  2. KOMPETENSI DASAR 
  3. TUJUAN 
  4. MATERI
  5. PENDEKATAN & METODE
  6. KEGIATAN  PEMBELAJARAN
  7. SUMBER DAN  MEDIA 
  8. PENILAIAN
Demikian tadi RPP Kelas 4 Semester 2 Kurikulum 2013 Revisi 2017 yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat.


Sumber https://www.pelitaguru.id/

Wednesday, December 20, 2017

Latihan (UN) Bahasa Indonesia SMP/MTs Beserta Kunci Jawaban


Sumber http://aktivasisukses.blogspot.com/

Latihan (UN) Bahasa Indonesia SMP/MTs Beserta Kunci Jawaban

Latihan (UN) Bahasa Indonesia SMP/MTs Beserta Kunci Jawaban




Assalamu'alaikum sahabat Guru Jugan. setiap postingan pasti selalu saya doakan sampean yang baca tulisan ini semoga selalu sehat dan dapat rejeki yang halalan toyyiban.. aamiin

Ujian Nasional Tahun 2018 ini Sekolah Madrasah Negeri ataupun Madrasah Swasta rata-rata sudah menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). jadi lebih mudah dalam pelaksanaannya, namun dalam hal persiapan harus tetap dipersiapkan secara matang termasuk latihan soal-soal yang di UN kan. oleh karena itu sebagai pendidik wajib hukumnya memberikan yang terbaik untk anak didiknya.



Dalam tulisan kali ini saya akan berbagi tentang soal latihan Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia sebagai referensi untuk menghadapi ujian yang sesungguhnya. media ini hanya untuk menambah pengalaman siswa agar bisa menambah wawasan dalam mengerjakan soal-soal bahasa indonesia yang akan dihadapi di ujian nasional sesungguhnya.



Pembahasan soal-soal ini akan saya berikan dengan kunci jawaban sehingga memudahkan guru untuk melihat kemampuan siswa menjawab soal dari awal hingga akhir terutama membahas penilaian terhadap hasil belajar siswa. silahkan download soal Bahasa Indonesia di link berikut.

👇

Demikian soal soal yang akan dapat langsung di unduh kemudian diberikan kepada siswa untuk dikerjakan untuk menambah pengalaman mereka untuk menjawab variasi soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia Tahun 2017/2018

Untuk kunci jawaban sudah saya siapkan, silahkan unduh kunci jawaban untuk Prediksi soal Bahasa Indonesia Ujian Nasional SMP/MTs Paket A dan Paket B.
EATORE klik disini

Semoga postingan ini bisa bermanfaat untuk para sahabat Guru Jugan dimanapun berada. salam jabat erat dari Madura.

Baca Juga :
Download Kisi-kisi USBN dan UN SMP/MTs 2017/2018
Cara Mengatasai Pesan Kesalah Upload File EZ di Bio UN
Cara Mengatasi Emis Madrasah Sering Keluar Sendiri


Sumber https://www.gurujugan.com/

Monday, December 18, 2017

Unduh Aplikasi Raport K13 Jenjang MTs Tahun 2017-2018 Siap Pakai

Unduh Aplikasi Raport K13 Jenjang MTs Tahun 2017/2018



Assalamu'alaikum, Sahabat Guru Jugan. Semoga selalu dalam keadaan sehat wal-afiat, Aamiin Ya Robbal 'Alamin.

Setelah melaksanakan pembelajaran selama satu semester maka tiba waktu untuk melaksanakan ujian dan penilaian hasil belajar siswa. oleh karena itu kali ini saya akan membagikan Aplikasi Raport K13 Jenjang MTs Tahun Pelajaran 2017/2018.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menegah dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah pelaksana; dan rencana uji coba aplikasi dokumen Panduan Penilaian.

Aplikasi raport K 13 untuk jenjang MTs ini gratis tis tis saya bagikan. hal ini untuk membantu rekan guru dalam pengolahan nilai siswa dengan Kurikulum 2013, maka aplikasi sederhana dengan format excel ini diharapkan dapat membantu dalam proses pengadministrasian nilai siswa di satuan pendidikan masing masing. 

Untuk mengunduh apliaksi Buku Raport K -13 Versi-01 Jenjang MTs bisa Sahabat Guru Jugan unduh melalui tutan link dibawah ini.


Silahkan jika cocok diunduh dipelajari dan bisa langsung digunakan di Madrasah Bapak/Ibu sekalian.
dan untuk panduannya silahkan klik link dibawah ini


semoga bermanfaat aamiin. 
salam hangat dari Guru Jugan 





Sumber http://aktivasisukses.blogspot.com/

Friday, November 17, 2017

Kurikulum Yang Pernah Berlaku di Indonesia Sejak 1947 - 2016

Download RPP Lengkap - SEJAK NKRI MERDEKA ( 17 Agustus 1945 sd sekarang th 2016 ) sudah 10 ( SEPULUH ) KALI KURIKULUM YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA BESERTA KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DALAM PERKEMBANGAN ZAMAN

KURIKULUM Pendidikan bukan lagi merupakan kata asing, semua golongan secara sosial dalam masyarakat kita sudah biasa mendengar kata Kurikulum.

Pendidikan identik dengan pergi ke sekolah, duduk membisu dan diasumsikan sebagai orang-orang bakir yang mengenyam pendidikan. Namun nyatanya pendidikan tidak sesempit hanya terjadi ketika kita duduk dibangku sekolah.

Pendidikan bahkan sudah dimulai ketika kita masih dalam janin, yakni ketika orangtua kita mengajak bicara, memperdengarkan musik, dan lain sebagainya. Namun ketika ini kata pendidikan memang semakin tereduksi.

Pendidikan ibarat hanya bisa terjadi di dingklik sekolah. Saking rumitnya, pendidikan kita sering menemukan kegalauan dalam system pendidikan waktu lepas waktu.

Adapun Indonesia, pernah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum dalam system pendidikannya.

Kurikulum Yang Pernah Berlaku di Indonesia

I. RENCANA PELAJARAN TAHUN 1947

Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan.
Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular dibandingkan dengan  curriculum (bahasa Inggris).

Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.
Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Rencana Pelajaran 1947 gres dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, ditambah garis-garis besar pengajaran.

Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran.
Hal yang diutamakan ialah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.


II. RENCANA PELAJARAN TERURAI 1952

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952.
“Silabus mata pelajarannya terang sekali. seorang guru mengajar satu mata pelajaran,” kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar Depdiknas periode 1991-1995.

Ketika itu, di usia 16 tahun Djauzak ialah guru SD Tambelan dan Tanjung Pinang, Riau. Di penghujung abad Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana).

Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah.

Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.


III. RENCANA KURIKULUM 1964 DAN KURIKUlUM 1964

Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut:
a. Manusia Indonesia berjiwa Pancasila,
b. Man Power,
c. Kepribadian Kebudayaan Nasional yang luhur,
d. Ilmu dan teknologi yang tinggi, dan
e. Pergerakan rakyat dan revolusi.

Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana.

IV. KURIKULUM 1968.

Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai produk Orde Lama.

Tujuannya pada pembentukan insan Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
 Jumlah pelajarannya 9.

Djauzak menyebut Kurikulum 1968 sebagai kurikulum bulat. “Hanya memuat mata pelajaran pokok-pokok saja,” katanya.

Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan.

Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.

a.   Kelebihan Kurikulum 1968
 Pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta berbagi fisik yang sehat dan kuat

b. Kekurangan Kurikulum 1968
- Hanya memuat mata pelajaran pokok saja.

- Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan.

V. KURIKULUM 1975.

Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, biar pendidikan lebih efisien dan efektif.
“Yang melatarbelakangi ialah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal ketika itu,” kata Drs. Mudjito, Ak, MSi, Direktur Pembinaan TK dan SD Depdiknas. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.

Setiap satuan pelajaran dirinci lagi:
petunjuk umum,
tujuan instruksional khusus (TIK),
materi pelajaran,
alat pelajaran
kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi.

Kurikulum 1975 banyak dikritik.
Guru dibikin sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.

a.    Karakteristik kurikulum 1975

-          Berorientasi pada tujuan

-          Menganut pendekatan integrative dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih integratif.

-          Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu.

-          Menganut pendekatan sistem instruksional yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.

-          Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

b.    Kelebihan Kurikulum 1975

-       Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu

-       Menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik,dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa

c.    Kelemahan Kurikulum 1975

-          Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran


VI. KURIKULUM 1984

Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”.

Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.
Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan.
Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).

Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 ialah Profesor Dr. Conny R. Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986 yang juga Rektor IKIP Jakarta — sekarang Universitas Negeri Jakarta — periode 1984-1992.

Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan rupawan hasilnya di sekolah-sekolah yang diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi ketika diterapkan secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang bisa menafsirkan CBSA. Yang terlihat ialah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model berceramah. Penolakan CBSA bermunculan.

a.    Karakteristik Kurikulum 1984

-          Mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut "kurikulum1975 yang disempurnakan".

-          CBSA merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan dan pembelajaran pada ketika itu. Pendekatannya menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan belajar.

-          Dalam CBSA kegiatan belajarnya diwujudkan dalam banyak sekali bentuk kegiatan ibarat mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainya.

-            Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral. Spiral ialah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan materi latih berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yangdiberikan.

-            Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, gres kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya

-            Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan aneh dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.

-             Menggunakan pendekatan keterampilan proses. Keterampilan proses ialah pendekatan berguru mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.

b.   Kelebihan kurikulum 1984 (CBSA)

-          Pendekatan pembelajaran yang menunjukkan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intlektual dan emosional dengan impian siswa memperoleh pengalaman berguru secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektip, maupun psikomotor.

c.    Kekurangan Kurikulum 1984 (CBSA)

-          Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.

-          Banyak sekolah kurang bisa menafsirkan CBSA, yang terlihat ialah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana sini ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajaar model berceramah.


VII. KURIKULUM 1994 DAN SUPLEMEN KURIKULUM 1999.

Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,” kata Mudjito menjelaskan.

Sayang, perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran beban berguru siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal.

Materi muatan lokal diubahsuaikan dengan kebutuhan tempat masing-masing, misalnya bahasa tempat kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.

Berbagai kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan biar isu-isu tertentu masuk dalam kurikulum.

Walhasil, Kurikulum 1994 bermetamorfosis menjadi kurikulum super padat. Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen Kurikulum 1999.

Tapi perubahannya lebih pada menambal sejumlah materi.

a.    Karakteristik kurikulum 1994

-          Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem catur wulan.

-          Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi kepada materi pelajaran/isi).

-          Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga tempat yang khusus dapat berbagi pengajaran sendiri diubahsuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

-          Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan taktik yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial. Dalam mengaktifkan siswa guru dapat menunjukkan bentuk soal yang mengarah kepada tanggapan konvergen, divergen (terbuka, dimungkinkan lebih dari satu jawaban) dan penyelidikan.

-          Dalam pengajaran suatu mata pelajaran hendaknya diubahsuaikan dengan kekhasan konsep/pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, sehingga dibutuhkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

b.   Kelebihan Kurikulum 1994

-          Penggunaan taktik yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan social.

-          Pengajaran dari hal yang konkret ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah ke hal yang sulit, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks.

c.    Kekurangan Kurikulum 1994

-          Aspek yang di kedepankan dalam kurikulum 1994 terlalu padat.

-          Konsep pengajaran satu arah, dari guru ke murid.

-          Beban berguru siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya materi/ substansi setiap mata pelajaran.

-          Materi pelajaran yang dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

-          Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman.


VIII . KURIKULUM 2004

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi apakah yang mesti dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian. Ujian simpulan sekolah maupun nasional masih berupa soal pilihan ganda. Bila target kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang bisa mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa. Meski gres diujicobakan, di sejumlah sekolah kota-kota di Pulau Jawa, dan kota besar di luar Pulau Jawa telah menerapkan KBK. Hasilnya tak memuaskan. Guru-guru pun tak paham betul apa sesungguhnya kompetensi yang diinginkan pembuat kurikulum. (sumber: depdiknas.go.id)

a.    Karakteristik Kurikulum 2004

-            Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.

-            Berorientasi pada hasil berguru (learning outcomes) dan keberagaman.

-            Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

-            Sumber berguru bukan hanya guru, tetapi juga sumber berguru lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

-            Penilaian menekankan pada proses dan hasil berguru dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

b.   Kelebihan Kurikulum 2004

-          Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.

-          Pembelajaran berpusat pada siswa.

-          Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.

-          Sumber berguru yang bervariasi.

c.    Kekurangan Kurikulum 2004

-          Kurangnya sumber insan yang potensial dalam menjabarkan KBK dengan kata lain masih rendahnya kualitas sorang guru, karena dalam KBK seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan.

IX. KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) Tahun 2006

Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan.
Muncullah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pelajaran KTSP masih tersendat. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol ialah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan kerangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Makara pengambangan perangkat pembelajaran, ibarat silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.

a.    Karakteristik KTSP

-          Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual, maupun klasikal.

-          Berorientasi pada hasil berguru (learning out comes) dan keberagaman.

-          Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

-          Sumber berguru bukan hanya guru, tetapi juga sumber berguru lainnya yang memenuhi unsure edukatif.

-          Penilaian menekankan pada proses dan hasil berguru dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

b.   Kelebihan KTSP

-          Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa.

-          Pembelajaran berpusat pada siswa.

-          Penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi.

-          Sumber berguru yang bervariasi.

-          seorang guru benar-benar digerakkan menjadi insan yang professional yang menuntut kekereatifitasan.

c.    Kekurangan KTSP

-            Minimnya sosialisasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung pendidikan dan terutama sekali kesiapan guru dan sekolah untuk menyusun dan berbagi kurikulum sendiri.

X. KURIKULUM 2013

Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013.

Kompetensi guru dalam pemahaman substansi materi ajar, yang menyangkut metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) gres mencapai rata-rata 44,46

Kompetensi akademik di mana guru harus menguasai metode penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.

Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru biar tidak bertindak asocial kepada siswa dan sahabat sejawat lainnya.

Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang akan digugu dan ditiru siswa.

Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru ini akan berdampak pada kegiatan guru dalam mendorong bisa ;ebih baik dalam melaksanakan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah mendapatkan materi pembelajaran.

a Keunggulan kurikulum 2013

1. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

2. Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.

3. Munculnya pendidikan aksara dan pendidikan kebijaksanaan pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua aktivitas studi.

4. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

5. Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.

6. Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan ibarat pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.

7. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini ialah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

8. Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian berbasis kompetensi ibarat sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara proporsional.

9. Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.

10. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

11. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal.

12. Ada rambu-rambu yang terang bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (buku induk)

13. Guru berperan sebagai fasilitator

14. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat

15. Efisiensi dalam administrasi sekolah contohnya dalam pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat

16. Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari sentra dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah

17. Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan metode pembelajaran yang lebih bervariasi

18. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi

19. Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan aksara siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air dan lain-lain.


b. Kelemahan kurikulum 2013

1. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru.

2. Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang ibarat itu, sehingga membutuhkan waktu yang panjang biar bisa membuka cakrawala berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan biar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat memotivasi siswa biar kreatif.

3. Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan scientific

4. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP

5. Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik

6. Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.

7. Tidak pernahnya guru dilibatkan eksklusif dalam proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.

8. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor penghambat.

9. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi masalah guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang ia ampu.

10. Beban berguru siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu berguru di sekolah terlalu lama.

11. Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran yang dihapus yaitu KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya dicabut.

12. Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional

13. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas.

14. Guru tidak tiap dengan perubahan

15. Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic.

16. Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang

17. Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum berkurang

18. Sekolah tidak berdikari dalam menyikapi kurikulum

19. Tingkat keaktifan siswa belum merata

20. KBM umumnya ketika ini mash konvensional

21. Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap dan ketrampilan.

22. Menambah beban kerja guru.

23. Citra sekolah dan guru akan menurun kalau tidak berhasil menjalankan kurikulum 2013

24. Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada unsur keterpaksaan.

XI. ................
 ( Wacananya Apakah ada pergantian Kurikulum gres di tahun 2017 .???? )
1. Kalau ada pergantian Kurikulum Apakah nama kurikulum tsb.
2. Kapankah kebijakan  pergantian kurikulum tsb akan diberlakukan oleh Kemendikbud RI...
Silakan shere
Sumber http://rppkurnas.blogspot.com/

Friday, October 6, 2017

Cara Kelola Kurikulum (Merubah) dari KTSP ke K-13 di Simpatika

Cara melakukan kelola kurikulum atau set kurikulum dari yang semula KTSP menjadi K-13 di layanan Simpatika. Dengan ditetapkannya Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3525 Tahun 2017 tentang Penetapan Madrasah Pelaksana Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2017/2018 berarti bertambah pula madrasah yang melaksanakan K-13. Jumlah madrasah dalam SK tersebut mencapai 17.885 madrasah.

Dengan bergantinya kurikulum yang dipergunakan, dari semula KTSP menjadi Kurikulum 2013, madrasah tentunya perlu melakukan perubahan juga dalam pengisian jadwal mengajar mingguan dan nama mata pelajaran di layanan Simpatika. Perubahan ini disebut sebagai kelola kurikulum atau set kurikulum.

Cara melakukan kelola kurikulum atau set kurikulum dari yang semula KTSP menjadi K Cara Kelola Kurikulum (Merubah) dari KTSP ke K-13 di Simpatika

Bagaimana cara merubah kurikulum yang semula KTSP menjadi K-13? Ikuti penjelasanannya berikut ini.

1. Pengaktifan Fitur oleh Kanwil


Perubahan kurikulum di Simpatika yang sebelumnya KTSP menjadi K-13 hanya dapat dilakukan setelah Admin Kanwil Kemenag persetujuan. Artinya, menu untuk memilih (merubah) tersebut baru kan muncul (aktif) jika Admin Kanwil telah mengaktifkannya untuk madrasah tersebut.

Admin Simpatika tingkat Kanwil akan melakukan pengaktifan fitur 'kelola kurikulum' berdasarkan daftar madrasah yang termuat dalam SK Dirjen Pendis tentang madrasah penyelenggara K-13. Dalam hal ini berarti SK Dirjen Pendis Nomor 3525 Tahun 2017. Sehingga bagi madrasah yang telah tertera dalam SK tersebut dapat segera masuk ke akun simpatika lembaganya untuk mengecek apakah fitur sudah diaktifkan oleh Kanwil atau belum.

Bagi madrasah yang tidak tertera dalam SK madrasah penyelenggara kurtilas, maka fitur tidak akan diaktifkan.

2. Simpan Jadwal Mengajar Semester yang Lalu


Setelah fitur kelola kurikulum diaktifkan oleh Kanwil Kemenag, jangan buru-buru melakukan perubahan kurikulum.

Terlebih dahulu lakukan penyimpanan semua jadwal mata pelajaran (jadwal mengajar mingguan) di Simpatika pada semester-semester sebelumnya, terutama pada tingkat kelas yang akan dirubah kurikulumnya. Karena jadwal-jadwal yang ada akan terhapus. Sehingga perlu disimpan terlebih dahulu dalam format PDF agar sewaktu-waktu jadwal tersebut dibutuhkan masih memiliki dokumen atau arsipnya.

Cara menyimpan jadwal mengajar mingguan dari Simpatika untuk semua kelas (rombel) dan semester, simak video tutorial berikut ini.



3. Merubah Kurikulum KTSP menjadi K-13


Setelah jadwal mingguan tersimpan, lakukan perubahan kurikulum (set kurikulum atau kelola kurikulum) dari KTSP menjadi K-13 untuk tingkat kelas yang dimaksud. bagi pemegang SK Dirjen Pendis Nomor 3525 Tahun 2017 berarti yang diset menjadi Kurikulum 2013 hanyalah kelas 1 dan 4 (Madrasah Ibtidaiyah), kelas 7 (Madrasah Tsanawiyah), dan kelas 10 (Madrasah Aliyah). Sedangkan tingkat kelas lainnya tetap menggunakan KTSP.

Cara merubah kurikulum KTSP menjadi K-13, atau sebaliknya, sangat mudah. Caranya adalah:

  1. Login ke layanan Simpatika dengan akun madrasah (Kepala Madrasah atau Operator)
  2. Klik menu "Sekolah"
  3. Klik sub menu (di sebelah kiri) "Jadwal"
  4. Klik "Kelola Kurikulum Tingkat" yang ada di sebelah kanan halaman
  5. Akan muncul jendela 'Kelola Kurikulum', klik jenis kurikulum yang digunakan di setiap kelas.
  6. Klik "Simpan"
  7. Saat muncul jendela 'korfirmasi', klik "Ya".
  8. Selesai


Atau lihat video tutorial berikut ini.


4. Sinkronisasi Mata Pelajaran


Langkah berikutnya, setelah melakukan set kurikulum, adalah melakukan set mata pelajaran atau sinkronisasi mata pelajaran.

Langkah ini juga sangat mudah. Caranya adalah:

  1. Login ke layanan Simpatika dengan akun madrasah (Kepala Madrasah atau Operator)
  2. Klik menu "Sekolah"
  3. Klik sub menu (di sebelah kiri) "Kurikulum"
  4. Klik "Daftar Mata Pelajaran"
  5. Pilih Kurikulum 2013
  6. Klik "Sinkron Data" (logo panah dua berlawanan)
  7. Pilih tingkat kelas yang mapelnya akan disinkronkan
  8. Klik "Lanjut"
  9. Klik "Simpan"
Maka semua mata pelajaran akan termuat secara otomatis.

Atau tonton video tutorial berikut ini.

Jangan lupa untuk menambahkan muatan lokal, jika memang terdapat pelajaran muatan lokal. Cara menambahkannya dapat dilihat di video di atas tadi.

Khusus untuk Madrasah Aliyah, jika sebelumnya (saat KTSP) di kelas 10 belum ada penjurusan (kompetensi) tetapi ketika berubah ke Kurikulum 2013 penjurusannya dimulai dari kelas 10, maka perlu melakukan pengaturan kompetensi madrasah sebelum melakukan sinkronisasi mata pelajaran.

Cara melakukan set kompetensi madrasah adalah dengan mengklik menu "Sekolah" >> "Profil" >> "Daftar Kompetensi". Muncul daftar penjurusan (kompetensi) di madrasah tersebut. Pilih yang diperlukan (semisal kompetensi Ilmu-Ilmu Sosial) dan klik tanda segitiga di ujung kanan, lalu pilih "Edit Kompetensi". Setelahnya klik pada lingkaran di depan kelas di mana kompetensi tersebut dimulai (semisal kelas 10), dan klik "Simpan".

Lalu klik submenu "Kelas" >> "Daftar Kelas" >> Klik segitiga di ujung kanan nama kelas >> "Edit Kelas". Pada kolom "Kompetensi Keahlian" lakukan perubahan yang semua umum menjadi kompetensi yang diinginkan. Kemudian simpan.


5. Mengisi Jadwal


Setelah semua tahapan di atas terselesaikan, kini saatnya melakukan pengisian Jadwal Kelas Mingguan. Pengisian jadwal ini seperti biasa. Yang perlu diperhatikan adalah struktur kurikulum dan alokasi jam pelajaran per mapel sesuai dengan ketentuan kurikulum yang digunakan.

Untuk struktur kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013 di setiap jenjang madrasah, silakan baca artikel lainnya di blog .

Demikianlah sedikit panduan dalam melakukan perubahan kurikulum. Yang sebenarnya sangat simpel dan mudah tetapi terkait dengan tahahapan-tahapan lain yang juga harus ikut dikerjakan.



Sumber https://ayomadrasah.blogspot.com/

Monday, September 11, 2017

Perubahan Kurikulum 2013 Edisi Revisi

Assalamualaikum...?? Bapak/Ibu salam hormat dari saya, baiklah kali ini saya akan berbagi informasi mengenai perubahan kurikulum 2013 edisi revisi. Setelah pemerintah memprogramkan pergantian kurikulim dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan KTSP berganti menjadi kurikulum 2013 yang di tetapkan pada tahun 2013.
 baiklah kali ini saya akan berbagi informasi mengenai perubahan kurikulum  Perubahan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
Perubahan Kurikulum 2013 Edisi Revisi

Meskipun kurikulum 2013 sudah ditetapkan dan sekolah harus mengikuti perubahan tersebut, tetapi pemerintah masih meninjau ulang kembali pelaksanaan Kurikulum 2013 dan hanya beberapa sekolah yang ditunjuk untuk mampu melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan sekolah yang belum ditunjuk boleh melaksanakan Kurikulum 2013.

Untuk tahun pelajaran 2017/2018 dengan perubahan Kurikulum 2013 edisi revisi, tentu saja dengan perubahan tersebut di harapkan bisa memperbaiki kekurangan pada Kurikulum 2013 tahun sebelumnya. Berikut perubahan kurikulum 2013 edisi revisi.

Perubahan Kurikulum 2013 Edisi Revisi
  1. Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi tetap Kurikulum 2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.
  2. Penilaian sikap KI 1 & KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya Agama dan PPKN namun KI tetap dicantumkankan dalam penulisan RPP.
  3. Jika ada 2 nilai praktik dalam 1 KD , maka yg diambil adalah nilai yang tertinggi. Penghitungan nilai ketrampilan dalam 1 KD  ditotal (praktek, produk, portofolio) dan diambil nilai rata-rata. Untuk pengetahuan, bobot penilaian harian, dan penilaian akhir semester itu sama.
  4. Pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satunya metode saat mengajar dan apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan.
  5. Silabus kurtilas edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu KD, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
  6. Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, uas menjadi penilaian akhir semester untuk semester 1 dan penilaian akhir tahun untuk semester 2. Dan sudah tidak ada lagi uts, langsung ke penilaian akhir semester.
  7.  Dalam RPP, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika ada).
  8. Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat dan deskripsi.
  9. Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa diberikan pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.  
Selain perubahan Kurikulum tersebut, ada beberapa item yang perlu disiapkan oleh guru untuk kelengkapan administrasi. Klo seorang guru sudah mempunyai kelangkapan untuk mengajar tentusaja itu akan mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Berikut kelangkapan guru yang diperlukan dalam palaksanaan kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi guru yang diberi nama Buku Kerja Guru.

Buku Kerja Guru

A. BUKU KERJA 1 :
  1. SKL, KI, dan KD
  2. Silabus
  3. RPP
  4. KKM
B. BUKU KERJA 2 :
  1. Kode Etik Guru
  2. Ikrar Guru
  3. Tata Tertib Guru
  4. Pembiasaan Guru
  5. Kalender Pendidikan
  6. Alokasi Waktu
  7. Program Tahunan
  8. Program Semester
  9. Jurnal Agenda Guru
C. BUKU KERJA 3 :
  1. Daftar Hadir
  2. Daftar Nilai
  3. Penilaian Akhlak/Kepribadian
  4. Analisis Hasil Ulangan
  5. Program Pembelajaran Perbaikan & Pengayaan
  6. Daftar Buku Pegangan Guru/Siswa
  7. Jadwal Mengajar
  8. Daya Serap Siswa
  9. Kumpulan Kisi soal
  10. Kumpulan Soal
  11. Analisis Butir Soal
  12. Perbaikan Soal
D. BUKU KERJA 4 :
  1. Daftar Evaluasi Diri Kerja Guru
  2. Program Tindak Lanjut Kerja Guru
Pada tahun pelajaran 2017/2018 terdapat perubahan untuk sekolah pelaksana kurikulum 2013, untuk lebih jelasnya bisa anda baca berikut ini :
Daftar sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2017/2018
Demikian tadi pembahasan mengenai perubahan Kurikulum 2013 edisi revisi. Semoga bermanfaat.


Sumber https://www.pelitaguru.id/