A. Pengertian mesin laminating
Mesin laminating adalah mesin yang digunakan untuk laminasi atau berguna untuk melapisi kertas dengan menggunakan plastik atau film agar dokumen menjadi lebih awet, terbebas dari kotoran, debu, noda dan percikan air.
Manfaat dari mesin laminating ini dapat melindungi dokumen sehingga tidak akan mudah rusak namun ada kelemahannya juga yaitu jika plastik laminating sobek maka dokumen juga akan ikut robek. Oleh sebab itu diperlukan keahlian serta ketelitian yang tinggi untuk melaminasi sebuah dokumen.
B. Cara menggunakan mesin laminating
Mengoperasikan mesin laminating panas haruslah berhati-hati agar plastik atau film yang digunakan tidak mudah robek. Berikut ini cara menggunakan mesin laminating yang baik dan benar sesuai prosedur pengoperasiannya :
- Hidupkan mesin dengan menekan tombol on/of. Jika mesin tidak mau menyala maka lakukan pegecekan pada tombol siaga yang berfungsi membuat mesin siaga atau hibernasi.
- Jika ingin memulai menggunakannya maka tunggu hingga mesin panas. Hal ini dapat Anda perhatikan pada lampu indikator pada mesin yang memberikan petunjuk bahwa mesin telah siap untuk digunakan.
- Pilihlah kecepatan laminating dengan menyesuaikan ukuran kertas. Jika Anda ingin melaminating kertas berukuran tebal seperti karton maka pililah kecepatan lambat namun jika kertas tipis seperti hvs Anda dapat memilih kecepatan tinggi.
- Lapisi dokumen yang akan dilaminating dengan plastik khusus laminating. Untuk mencegah plastik laminating menempel pada mesin maka lapisi permukaan plastik laminating dengan menggunakan kertas hvs.
- Letakan dokumen yang akan dilaminating lalu tekan tombon ‘run’.
Jenis mesin laminating ada dua yaitu mesin laminating panas dan mesin laminating dingin. Kedua jenis mesin laminating ini mempunyai fungsi yang sama, berikut ini penjelasannya.
1. Mesin laminating panas
Mesin laminating panas merupakan mesin laminating yang menggunakan metode laminasi thermal pada prosesnya. Dalam proses ini ada dua macam metode yang dapat digunakan yaitu menggunakan plastik laminating yang sudah ada perekatnya atau dengan plastik laminating yang belum ada perekatnya.
Penggunaan plastik laminating harus disesuaikan dengan media yang hendak dilaminasi. Pada umumnya banyak percetakan yang menggunakan plastik laminating dengan perekat jenis doft dan glossy yang mempunyai bahan polypropylene. Hal ini dikarenakan plastik jenis tersebut lebih murah dan mudah didapatkan dipasaran.
Apabila menggunakan jenis plastik laminating dengan perekat maka mesin harus bersuhu antara 90 derajat celcius hingga 120 derajat celsius. Hal ini bertujuan untuk melelehkan bagian bagian kering pada lem plastik agar menenmpel pada media.
Pengaturan suhu mesin laminating disarankan untuk tidak melebihi 120 derajat celcius agar penggunaan rol karet silikon dapat bertahan lebih lama dan awet.
2. Mesin laminating dingin
Laminating dingin menggunakan bahan adhesive yang dicampur dengan bahan air atau pelarut. Adhesive tersebut dicoatingkan ke permukaan plastik lalu dilapiskan ke media. Metode ini disebut dengan metode wet yang mempunyai kelebihan dari segi biaya lebih murah dibanding dengan metode thermal.
Namun, metode ini termasuk tidak ramah lingkungan karena terjadi penguapan dari bahan pelarut pada saat proses pengeringan adhesive. Kualitas hasil laminasi mesin laminating dingin lebih buruk dibandingkan dengan laminating panas. Hal ini disebabkan pada mesin laminating panas akan mengepres plastik dengan kuat sehingga plastik mampu menempel pada media dengan sangat erat.
Kelebihan dari mesin laminating dingin ialah harga mesin ini lebih terjangkau. Jika Anda ingin menggunakannya di kantor maka mesin jenis ini dirasa cukup, namun jika Anda mempunyai usaha percetakan maka membeli mesin laminating panas akan lebih disarankan. Sumber https://www.websitependidikan.com/
No comments:
Post a Comment