Dalam sebuah video, pendeta Saifuddin ibrahim (semoga Allah memerinya hidayah) mengatakan bahwa seorang Nabi Harus bernubuwat atau bisa meramal. artinya dalam hal ini ia memberikan syarat bahwa seorang Nabi harus bisa meramal masa depan.
Namun pendeta ini menganggap bahwa Nabi Muhammad ﷺ tidak memiliki kemampuan untuk mengabarkan masa depan. Dan kemudian mengklaim bahwa Nabi Muhammad bukanlah seorang Nabi karena tidak memiliki kemampuan bernubuwat seperti Nabi-Nabi lain yang ada dalam Alkitab.
Dengan kata lain Saifuddin menetapkan syarat bagi seorang Nabi sesuai indikator dalam Alkitab. Jadi kalau tidak cocok seperti yang disebutkan dalam Alkitab maka berarti salah menurut Saifuddin. Artinya Krishna itu hanya dogeng belaka bagi bapak Saifuddin karena tidak disebutkan dalam Alkitab, walaupun Krishna diceritakan dalam Mahabarata.
Saya rasa memaksakan suatu konsep dengan ideologi tertentu tidak adil. Saya heran ya, Pendeta Saifuddin ini mengaku mantai Kyai tetapi seperti tidak mengerti. Ia memaparkan hadits tentang golongan, lalu mengklaim bahwa nubuwat Muhammad meleset.
Faktanya, jika memang saifuddin Ibrahim ini seorang mantai kyai dan mengetahui pasti ajaran Islam. Bahwa ada begitu banyak hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemampuan Nabi Muhammad dalam meramal masa depan, dan ini juga bentuk mukjizat Nabi Muhammad, jika ada yang mengatakan Muhammad tidak bermukjizat. Maka inilah salah satu mukjizatnya.
Terus dari mana Nabi Muhammad tahu? Dalam Al-Quran surat An-Najm ayat 3 dan 4 disebutkan,
Maka tidaklah apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad berasal dari kemauan nafsunya, melainkan hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya. (An-Najm: 3-4)
Artinya ramalan atau Nubuwatan Nabi Muhammad bukanlah asal sebut tetapi informasi yang didapatkan dari Tuhan yakni Allah. Dengan begitu jelas, Nabi Muhammad adalah seorang Nabi karena memiliki konektifitas langsung kepada Tuhan. Nah, caranya mari kita lihat sekarang apakah nubuwatan Nabi Muhammad benar-benar terjadi di masa depan.
1. Ramalan Nabi Muhammad tentang terbunuhnya Umar bin Khattab dan Ustman bin Affan.
Diriwayatkan dari Qatadah bahwa Anas bin Malik رضي الله عنه berkata, “Rasulullah ﷺmenaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman lantas gunung tersebut bergetar atau gempa. Beliau bersabda:
“Tenanglah wahai Uhud! -aku perkirakan beliau menghentakkan kakinya- tidak ada siapa-siapa di atasmu melainkan hanya seorang Nabi, Ash-Shiddiq dan dua orang syahid.“ (HR. Bukhari 3483)
Nabi Muhammad menyebutkan, diatas gunug ada seorang Nabi, seorang Ash Shiddiq dan dua orang Syahid.
Seorang Nabi yakni Nabi Muhammad, Seorang Shadiq yakni Abu Bakar, dan dua orang syahid adalah Umar dan Utsman. Mereka berdua jauh-jauh hari telah dinubuwatkan oleh Nabi jika mereka akan wafat dalam keadaan syahid atau dibunuh.
Dan benar saja, Umar dibunuh oleh Abu Lu'Lu', seorang budak Persia yang fanatik pada saat Umar akan memimpin salat Subuh. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Ia dikuburkan disamping kuburan Abu Bakar dan Rasulullah ﷺ di Madinah.
Begitu pula wafatnya Usman juga telah dinubuwatkan oleh Rasul ﷺ. Dalam hadits lainnya disebutkan.
Ahmad bin Hanbal rahimahullah dalam Musnad-nya meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, beliau berkata:
"Rasulullah ﷺ
pernah menyebutkan sebuah fitnah (fitnah disini maksdnya sebuah kejadian besar), lalu lewatlah seorang. Beliau bersabda: Pada fitnah itu orang yang bertutup kepala ini akan terbunuh. Berkata Ibnu ‘Umar: Akupun melihat (orang itu), ternyata ia adalah ‘Utsman bin ‘Affan." (Al-Musnad (2/115), dan dengan tahqiq Syaikh Ahmad Syakir pada jilid 8 Hal 171)
Dan benar saja Utsman akhirnya wafat sebagai syahid pada hari Jumat 18 Dzulhijah 35 H ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis seperti apa yang disampaikan Rasullullah ﷺ perihal kematian Utsman yang syahid nantinya. Ia dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.
2. Ramalan Nabi Muhammad ﷺ tentang terbunuhnya Ali bin Abi Thalib
Rasulullah ﷺ. telah mengabarkan bahwa Ali رضي الله عنه akan mati terbunuh seperti yang disebutkan dalam hadits;
Kata Nabi, “ Kamu ( Ali ) tidak akan mati melainkan dalam keadaan jenggotmu bersimbah darah.” (Musnad Imam Ahmad, 1/102-130-156 dan kitab Dala’il an-Nubuwwah karangan al-Baihaqi, 6/438 dengan sanad shahih seperti yang dikatakan oleh Ahmad Syakir.)
Ini mengisyaratkan juga bahwa Ali akan wafat dalam keadaan syahid terbunuh. Dan benar saja, Ali bin Abi Thalib syahid dibunuh oleh Ibnu Muljam pada tanggal 21 Ramadhan 40H.
3. Ramalan Nabi Muhammad ﷺ tentang terbunuhnya Cucunya
Jauh hari sebelum Husain terbunuh, Rasulullah ﷺ pernah menceritakan bahwa Husain akan wafat dalam keadaan terbunuh. Adz-Dzahabi rahimahullah membawakan beberapa riwayat tentang itu, di antaranya dari ‘Ali, ia berkata:
“Aku datang kepada Rasulullah ﷺ ketika kedua mata beliau bercucuran air mata, lalu beliau bersabda: “Jibril baru saja datang, ia menceritakan kepadaku bahwa Husain kelak akan mati dibunuh. Kemudian Jibril berkata: “Apakah engkau ingin aku ciumkan kepadamu bau tanahnya?”. Aku menjawab: “Ya. Jibril lalu menjulurkan tangannya, ia menggenggam tanah satu genggaman. Lalu ia memberikannya kepadaku. Sehingga karena itulah aku tidak kuasa menahan air mataku”. [Lihat Siyar A’lâm Nubalâ (III/288-289). Pentahqiq kitab ini (Muhammad Na’im al-‘Arqasusy dan Ma’mûn Shagharjiy) mengatakan, hadits itu dan yang senada diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Thabrani dan lain-lain, sedangkan para perawinya oleh al-Haitsami dikatakan sebagai para perawi yang tsiqah.]
Hussein yang merupakan cucu Rasulullah ﷺ ini dibunuh di padang Karbala pada hari 'Asyura bulan Muharram tahun 61H.
4. Ramalan Nabi Muhammad tentang Kemenangan Perang Khaibar
Perang Khaibar merupakan perang yang terjadi dengan orang Yahudi akibat melanggar perjanjian dengan kaum Muslimin. Ajaibnya, sebelum peperangan terjadi Rasulullah ﷺ sudah meramalkan bahwa kaum muslimin akan memenangkan pertempuran.
Rasulullah ﷺ bersabda, "Esok hari saya (nabi ﷺ) akan memberikan bendera kepada seorang yang akan diberikan kemenangan oleh Allah swt melalui tangannya, sedang ia mencintai Allah dan rasulnya, dan Allah dan rasulnya mencintainya." (Hadits sahih Bukhari, dari Sahl bin Sa’ad).
Kemudian terbukti apa yang diucapkan Rasulullah ﷺ, di mana penakhlukan Khaibar benar-benar terwujud melalui keperkasaan Ali ra. Tepatnya setelah sebelumnya sangat sulit dilakukan oleh Abu Bakar dan Umar ra. Dan peristiwa itu terjadi pada tahun ketujuh (VII) hijriah.
5. Ramalan Nabi Muhammad tentang Perselisihan Umat
Nabi SAW bersabda; Sesungguhnya, barangsiapa yang berumur panjang di antara kalian (para sahabat), niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafa’ur Rasyidun –orang-orang yang mendapat petunjuk- sepeninggalku. [HR Abu Dawud dan Tirmidzi, Lihat misalnya pada kitab Iqazh Al Himam, Al Muntaqa Min Jami’ Al ‘Ulum Wal Hikam, Syaikh Salim Al Hilali, hadits ke 28.]
Dan benar saja setelah kewafatan Rasul ﷺ mulai muncul benih-benih peselisihan, mulai dari pencalonan penerus pemimpin ummat. Hingga masalah politik yang membuat umar, utsman, ali dan hasan serta husein syahid terbunuh. Kemudian muncul pula kelompok-kelompok khawarij, mutazilah, syiah, qadariyah, jabariyah dan lain sebagainya hingga sekarang.
Namun walaupun begitu Rasulullah memberikan wasiat agar senantiasa berpegang pada sunnah beliau dan sunnah khulafa rasyidin agar terselamatkan.
6. Ramalan Nabi Muhammad tentang Usia Khulafa Rasyidin
Khulafa Rasyidin merupakan masa pemerintahan Islam dibawah kekuasaan Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali. Masa pemerintahan ke-4 tokoh ini ternyata sudah diramalkan oleh Rasulullah ﷺ.
Hadits dari Safiinah radliyallaahu ‘anhu Maulanya Rasulullah ﷺ, bahwa beliau bersabda :
”Kekhilafahan umatku selama 30 tahun, kemudian setelah itu adalah masa kerajaan” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4646,4647; At-Tirmidzi no. 2226; dan yang lainnya; shahih].
Dan benar saja, usia Khulafa Rasyidin hanya berkisar 30 tahun hingga kepemimpinan Ali dari tahun 11 H hingga 40 H dan setelah itu baru kemudian berdiri kerajaan Islam pertama dengan nama Dinasti Bani Umayyah.
7. Ramalan Nabi Muhammad tentang Penaklukan Konstantinopel
Hadits mengenai penaklukan konstantinopel merupakan hadits yang sangat terkenal di kalangan kaum muslimin dan sudah terbukti ramalannya. Saya, tidak yakin seorang mantan kiai seperti saifuddin Ibrahim tidak dengetahuinya.
Dari Abdullah bin Bisyr Al Ghonawi, ia berkata: Bapakku telah menceritakan kepadaku: Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“. (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 4/235, Bukhori dalam Tarikh Shoghir hal. 139, Thobroni dalam Al Kabir 1/119/2, Hakim 4/4/422, Ibnu Asakir 16/223 dan lainnya.)
Dalam hadits lain disebutkan, “Ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah ﷺ untuk menulis, tiba-tiba Nabi ditanya tentang kota manakah yang akan dikuasai terlebih dahulu oleh umat Islam: Konstantinopel atau Roma. Rasulullah ﷺ menjawab, “Kota Heraklius lebih dulu dikuasai.” (HR Ahmad bin Hanbal al-Musnad 4/335)
Kota yang dikuasai oleh Heraklius adalah raja Romawi Timur atau Byzantium di kota Konstantinopel. Dan benar saja, Dalam interval waktu 825 tahun kemudian Konstantinopel baru berhasil ditaklukkan umat Islam, tepatnya pada pukul 3 pagi hari Selasa, 20 Jumadil Awal 857 H/29 Mei 1453 M di bawah pimpinan panglima perang terbaik, Sultan Muhammad Al-Fatih, Khalifah Turki Usmani ke-7.
8. Ramalan Nabi Muhammad tentang Fase Kepemimpinan
Nabi Muhammad juga meramalkan bahwa umat Islam akan merasakan 5 fase model kepemimpinan sebelum datangnya kiamat.
Hadits dari Hudzaifah bin Yaman radliyallaahu ‘anhu :
“Akan ada masa kenabian pada kalian selama yang Allah kehendaki, Allah mengangkat/menghilangkannya kalau Allah kehendaki.
Nah masa ini yang dimaksud adalah masa kenabian Nabi Muhammad hingga beliau wafat.
...Lalu akan ada masa khilafah di atas manhaj Nubuwwah selama yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendaki...
Yang dimaksd masa ini adalah masa saat khulafa rasyidin berkuasa, seperti yang sudah kita jelaskan sebelumnya hingga kepemimpinan Ali.
...Lalu ada masa kerajaan yang sangat kuat (ada kedhaliman) selama yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya bila Allah menghendaki....
Ini adalah masa-masa kerajaan. Disaat dunia dikuasai oleh kepemimpinan raja-raja. Dalam hal ini Islam bermula dari kerajaan umayyah hingga berakhir kerajaan utsmani pada tahun 1924.
...Lalu akan ada masa kerajaan (tirani) selama yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya bila Allah menghendaki...
Ini adalah masa setelah era kerajaan hingga sekarang. Dan yang terakhir,
...Lalu akan ada lagi masa kekhilafahan di atas manhaj Nubuwwah”. Kemudian beliau diam” ...
Ini adalah fase terakhir saat dunia akan dipimpin oleh Imam Mahdi dan Nabi Isa, dan ini ramalan yang akan terjadi. Kita hanya menunggu waktunya saja. Setelah fase ini dunia akan kiamat.
[Diriwayatkan oleh Ahmad 4/273 dan Ath-Thayalisi no. 439; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 5].
9. Ramalan Nabi Muhammad tentang Kekayaan Arab
Jika kita melihat kondisi negara Arab seperti Dubai, Kwait, Saudi dan area sekitarnya menjadi kota dengan kemajuan pesat, rakyatnya makmur dan berubah dari padang pasir menjadi kota metro politan. Itu bukan suatu kebetulan. Karena Nabi Muhammad 1400 tahun yang lalu sudah meramalkan itu.
Dalam sebuah hadits disebutkan saat Malaikat Jibril menjumpai Rasul ﷺ dengan wujud manusia, dan bertanya tentang tanda kiamat. Di antara jawaban Nabi ﷺ adalah,
“Dan bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.” (HR. Muslim).
Kemudian Ibnu Abbas bertanya kepada Nabi ﷺ:
“Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar dan yang miskin itu?” Beliau menjawab, “Orang Arab.” (Musnad Ahmad, IV/332-334, no. 2926).
Dan benar saja sekarang negara-negara Arab berlomba-lomba membangun bangunan tinggi. Dan juga bangunan tertinggi didunia kini ada di Dubai, Arab. Dahulu di era 1900an Dubai adalah kota miskin, dan sekarang kita lihat Dubai melebihi kota metropolitan.
Dalam hadits lain sebutkan bahwa 14 abad yang lalu, bahwa gurun pasir di arab kan berubah menjadi kebun.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga tanah Arab kembali hijau penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai.” [Musnad Ahmad (XV/202-203, no. 8049) tahqiq dan syarh Ahmad Syakir, beliau berkata, “Sanadnya shahih. ]
ini adalah foto yang diambil dari gurun Wadi Rum di Jordania, dekat dengan perbatasan Arab Saudi. Kawasan yang dikenal sebutan Valley of the moon (lembah bulan) ini sebelumnya merupakan daerah yang sangat kering, namun kini berubah menjadi hijau dengan sentuhan teknologi pertanian.
Berita akhir-akhir ini juga menyebutkan bahwa salju turun di gurun Arab. Berdasarkan penelitian Profesor Alfred Kroner, seorang ahli geologi terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi, Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz, Germany – dia mengatakan bahwa Era Salju Baru (New Snow Age) saat ini telah dimulai. Turunnya salju juga akan membuat gurun-gurun pasir lembab dan menumbuhkan tanaman.
10 Ramalan Nabi Muhammad ﷺ tentang Kondisi Umat Islam akan Diserang Berbagai Arah
JIka kita lihat sekarang umat Islam diserang dari berbgai penjuru, dengan berbagai cara dan model. Umat Islam diserang secara militer, media, ekonomi, politik, propaganda dan sebagainya. Habis-habisan diserang, dijelekkan. ulama-ulama di jadi sasaran. itu sebenarnya bukan perkara yang kebetulan lagi. Nabi Muhammad ﷺ sudah mewanti-wanti 14 abad yang lalu.
“Nyaris tiba saatnya banyak umat yang memperebutkan kalian, seperti orang-orang makan yang memperebutkan hidangannya.” Ada seseorang bertanya, “Apakah karena jumlah kami sedikit pada hari itu?” Beliau menjawab, “Justru jumlah kalian banyak pada hari itu, tetapi ibarat buih di atas air. ...” (HR. Ahmad: 21891 dan Abu Daud: 4297)
Faktanya dapat kita lihat di Indonesia sekarang bagaiamana Umat muslim diserang, difitnah dan dikriminalisasi.
Nah, ini baru 10, sebenarnya ada banyak lagi ramalan-ramalan Nabi Muhammad ﷺyang sudah terbukti. Apalagi ramalan tentang akhir zaman, ini lebih banyak lagi.
Nabi ﷺ bersabda nanti akan muncul ruwaibidha, itu orang yang bodoh tetapi sok mengurusi masalah rakyat. Dia diundang kesana-kemari, mengisi talkshow, dianggap narasumber atau diberi jabatan tetapi hakikatnya dia tidak mengerti banyak. [HR. Ibnu Majah No. 4036. Ahmad No. 7912. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad No. 7912. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: sanadnya jayyid. Lihat Fathul Bari, 13/84]
Kemudian akan muncul polisi-polisi yang munafik, suatu kondisi ia menampilkan soleh dan taat kepada Allah. Disisi lain dia menyerang umat Muslim [HR. Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 7616. Imam Al Munawi mengatakan: shahih. Lihat At Taisir bi Syarh Al Jaami’ Ash Shaghiir, 2/192]
Zina dan Riba meraja lela, dan sekarang orang-orang barat dan kota besar sudah tidak risih lagi apabila mereka kehilangan keperawanannya sebelum menikah dan sekarang ngetren hidup bersama tanpa menikah. lalu riba dimana, mana. KPR, lesen, kredit, dan berbagai model riba. [HR. Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 5416. Al Hakim, Al Mustadrak No. 2261, kata Al Hakim: shahihul isnad. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahihul Jami’ No. 679]
Dan banyak lagi, dan Ramalan Nabi Muhammad ﷺ bukan model ramalan bersifat personal seperti kisah nubuwat Yesus kepada petrus. Nubuwat Nabi Muhammad ﷺ adalah Nubuwat yang bersifat untuk ummat yang manfaatnya bisa dirasakan dan dilihat serta dibuktikan oleh umat, seperti nubuwat kemenangan peperangan, penaklukan kota, kondisi umat dimasa depan serta hal-hal yang akan terjadi kepada umatnya.
Nah ini masih nubuwatan di dunia, Nabi Muhammad ﷺ juga dapat bernubuwat atas izin Allah mengenai kondisi akhirat, alam barzakh, ini juga banyak sekali hadits-haditsnya.
Pertanyaanya, bagaimana Nabi Muhamamd ﷺ bisa tahu dan terbukti nubuwatannya? tentu ini membuktikan bahwa nubuwat Nabi Muhammad ﷺ adalah informasi yang diwahyukan oleh Allah.
Dan soal hadits bahwa umat islam akan terpecah sekian golongan. Pertanyaanya apa yang diamksud golongan. Apakah golongan aliran firqah, madzhab, tarekat, ataupun juga termasuk organisasi, komunitas, atau bahkan negara?. Ini dulu yang harus dijelaskan.
Namun hadits ini bukan satu-satunya hadits bahwa Rasulullah ﷺ dapat bernubuwat. Faktanya ada banyak sekali hadits mengenai nubuwatan oleh Rasulullah ﷺ. dengan begitu anggapan Pdt Saifuddin Ibrahim tentang kemampuan bernubuwat Nabi Muhammad ﷺ salah. Bukan Nabi Muhammad ﷺ yang tidak bisa bernubuwat, akan tetapi Pdt. Saifuddin yang tidak tahu, tidak mengerti atau tidak faham.
No comments:
Post a Comment