Sang Idola (Oleh : Arina Manasikana)
Idola itu bagaikan bintang kan slalu bersinar
Mereka berkilau di atas
Mereka harus ingat
Banyak beribu bintang kecil memandanginya
Disaat ayam berkokok dengan suara khasnya “kukukk kriuuuuk........kkk” Manakala matahari mulai datang dengan keindahan sinarnya.Suasana pedesaan yang nyaman,tenang,dan asri, merupakan wujud kebesaran tuhan semesta alam kepada para umatnya.
Mata yang masih sangat melekat dan hampir susah untuk dibuka, keadaan udara pagi yang masih begitu dingin menusuk ke tulang. Terlihat anak perempuan yang masih tertidur di atas ranjangnya sembari memegang erat-erat selimut yang berada diatas badannya.Suara jam klasik tepat diatas dinding kamar “Kiiikuuk kiiikuuuk kikukk....”.
Terdengar suara perempuan setengah baya memanggil “Ndok cepat bangun,inikan sudah pagi,apa kamu dak sekolah tho...?” ( Ibu Iyem menarik selimut anaknya). Terasa separuh nyawaku masih melayang di bawah alam sadarku. Aku paksakan membuka mataku “Aduh Buk,inikan hari minggu tho...!!!, masa ibuk nyuruh Maryam ke sekolah” (Maryam sambil memukul dahinya dengan tangan). “ Maaf ndok ibuk lupa,tapi kan kamu sebagai anak perempuan harus lebih awal bangunnya”.
Maryam yang merasa bosan mendengar ibunya berbicara menjawab “Nggeh buk, Ini Maryam sudah bangun,terus Maryam mau di suruh apa tho?” Dengan perasaan sedikit kesal. Ibu Iyem pun menyuruh Maryam untuk bersih-bersih rumah. “Ini lo ndok,keadaan rumahmu kotor masa kamu gak malu kalau temanmu datang main kesini,terus kondisi rumahmu kayak kapal pecah”. “Nggeh,Maryam mandi dulu nanti dibersihkan semuaanya sampai kinclong”. Maryam segera mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.
Setelah Maryam mandi, ia melakukan pekerjaan yang di suruh oleh ibunya. Bukanya Maryam menyapu lantai, malah ia gunakan sapu yang ia genggam untuk mikrofon bergaya ala penyanyi idolanya “You know me so well ...Girl i need you...Girl i love you ...Girl i heart you” ( Mengangkat sapu sampai keatas berteriak dengan suara merdu katanya). Maryam mengira bahwa suara lagu yang ia nyanyikan begitu bagus dan itu membuat ia berteriak sekeras mungkin sampai ibu Iyem datang menemui Maryam “Astagfirullah ndok,opo to kowi kie,kok enek-enek wae tingkahmu?”. Maryam menggaruk kepalanya “He.he..ibuk iku piye to, niki lagune apik tenan di tambah suarane Maryam sing merdu banget”. Bu Iyem pun terheran-heran melihat kelakuan putrinya “ Karepmu wae ndok,sing penting pekerjaan rumahmu kudu rampong”. Maryam tertawa sambil memandang wajah Bu Iyem “ Beres deh buk...!”
Tak terasa matahari telah tertidur bergantikan kilauan bintang-bintang di atas langit.Maryam memandangi langit, Terdengar dering suara dari handphonenya bernada alunan lagu kesukaan Maryam. Teryata ia menerima satu pesan dari salah satu teman sekelasnya” Hai maryam nanti jam 7 tepat, jadi kan pergi ke alun-alun,aku wes dak sabar ni,nanti kumpul di tempat kayak biasanya”.
Aku pun kebingungan sendiri “ Ya allah apakah hari ini aku bakal benar-benarl ketemu dengan idolaku”. Maklum saja ia dengan teman-temanya mendapat informasi dari sella bahwa hari ini boy band idolanya akan melakukan show di alun-alun dekat rumahnya. Tanpa memastikan informasi itu benar atau salah Maryam bersama teman-teman lainya langsung berangkat menuju tempat idolanya akan datang. Dengan penuh rasa bahagia Maryam tak bisa berkata-kata lagi.
Namun apa daya saat sampai di tempat itu,apa yang ia lihat tidak seperti yang ia bayangkan. Terasa hatinya dipenuhi rasa kekecewaan yang mendalam “ Astaga ini apaan sih ya gusti...”. Teman Maryam lainnya hanya bengong melihat kenyataan yang terjadi pada mereka. “ Waduhhh..Ini sih bukan shownya SMASH,tapi ini shownya sepedah montor smash”.
Maryam pun memukul jidatnya “ Dasar bodoh banget kita, dengan mudahnya kita percaya dengan omongan sella”. Akhirnya penyesalan dan kekecewaan yang ia rasakan saat itu. Tapi masalah yang terjadi bukan disitu saja, Maryam baru menyadari bahawa handphone yang ia bawa hilang. “Ada apa Mar,,,?” ujar Zahra. Dengan nada panik maryam menjawab “Hp ku dak ada iki”. “Lho kok bisa,emangnya tadi kamu taruh mana hpnya”. “Ya..aku taruh di kantong,apa mungkin hpku terjatuh di alun-alun tadi”.
Dinginya malam mulai datang, “Terus gimana ni Mar,kita cari dulu aja atau kamu hubungi nomer hp mu” Zahra menenangkan Maryam yang panik. “ Ini pakek hp ku aja kamu hafal kan nomer hp kamu?” Anna mengulurkan hp nya kepada Maryam. “Hemm...” jawab Maryam singkat. Namun hasilnya zonx, Maryam harus pulang ke rumah dengan rasa penuhke kecewaan.
Pagi yang begitu cerah, tapi kala itu tak secerah hati dan perasaan Maryam. Maryam merasakan penyesalan karena kejadian tadi malam.Hatinya saat ini bagaikan pecahan kaca yang berceceran. Entah mengapa ia begitu sangat kesal dan ingin marah. Disaat Maryam berjalan menuju kelas “ Hai uweslah jangan dipikirin wae kajadian tadi malam” ( Zahra menepuk pundak Maryam). Maryam pun terus berjalan tanpa menghiraukan Zahra.
Bel sekolah pun berbunyi “ Kring...kringgg....krinngg...” Semua murid masuk ke kelas. Saat semua teman Maryam masuk ke kelas ada salah satu temanya bertanya pada Maryam “Mar...tadi malam lihat shownya sepedah motor SMASH tho...?” ( Dengan nada menyendir). Maryam hanya menjawab dengan senyuman.
Dan beberapa teman Maryam pun menertawakan “Wk...wk..wkkkk”. Anna datang menghampiri “ Uweslah jangan begitu dong kalian”. “Iya..iya..kita hanya bercanda aja alias ingin mastiin kejadiannya gitu” Ujar Fathul. Maryam menjawab “ Dasar lho pada...namanya juga idola,awas aja kalau suatu hari aku bisa benar-benar ketemu mereka,lho pada bakal nyesel udah menertawakanku”. Suasana menjadi hening karena menyesal menertawakan Maryam samapi membuat Maryam meneteskan air mata.
Akhirnya pun Maryam mengiklaskan kejadian tadi malam yang ia alami. Ia menjadikan kejadian itu sebagai pengalaman berharga dalam hidupnya. Memang biasanya seorang fans rela melakukan apa saja demi untuk bertemu dengan sang idolanya.Begitu pun yang terjadi pada Maryam.
Kini ia akan lebih hati-hati dalam menerima informasi dan ia akan memastikan terlebih dahulu kebenaran informasi yang ia terima.Maryam tertawa bersama Anna dan Zahra “Ha..ha..ha..ha...kita ni aneh-aneh aja,masa kesana bukanya ketemu SMASH malah ketemu sepedah montor”. Mereka bertiga tertawa sambil berbaring di atas rumpu hijau sembari menikmati kesejukan angin siang hari di bawah pohon yang menari-nari terhembus semilir angin.
Sumber http://www.guruberbahasa.com/
No comments:
Post a Comment