Sunday, January 21, 2018

4 Peraturan dalam Lempar Lembing yang Perlu Diketahui

Lempar lembing, seperti halnya lempar cakram atau tolak peluru, merupakan salah satu cabang olahraga atletik dari nomor lempar. Lembing adalah alat utama yang digunakan dalam olahraga atletik  ini. Lembing berbentuk seperti tombak yang memiliki sudut tajam di salah satu ujungnya. Aturan dasar dari lempar lembing ini adalah melakukan pelemparan lembing dengan tangan dalam kekuatan maksimal untuk memperoleh jarak lemparan terjauh. Terdapat tiga teknik dasar dalam melakukan olahraga lempar lembing, yaitu teknik memegang lembing, teknik membawa lembing dan teknik melempar lembing. Masing-masing memiliki variasi teknik maupun tahapan yang dianjurkan agar atlet dapat menghasilkan lempiran yang maksimal dan dapat memenangkan pertandingan. Penjelasan dari masing-masing teknik tersebut adalah sebagai berikut:



  1. Teknik memegang lembing


Teknik ketika memegang lembing dapat dilakukan menggunakan dua cara yang sesuai dengan gaya permainan atlet lempar lembing. Dua teknik dalam memegang lembing tersebut antara lain adalah:



  • Cara Amerika – caranya adalah dengan memegang lembing pada bagian belakang lilitan lembing dengan cara menaruh jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekan di bagian permukaan yang lain. Sedangkan jari-jari lain turut melingkar di badan lembing dengan posisi yang longgar.

  • Cara Finlandia – caranya adalah dengan memegang lembing di bagian belakang lilitan dengan menggunakan jari tengah dan ibu jari di mana jari telunjuk ditempatkan di sepanjang batang lembing dan agak serong ke arah yang wajar. Sedangkan jari-jari lainnya turut melingkar di badan lembing dengan posisi yang longgar.


Baca : Sejarah dan Teknik dalam Lempar Cakram – Peraturan dalam Lempar Cakram – Macam-macam Nomor Lempar dalam Atletik – Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Olahraga Tolak Peluru Sejarah Gaya dan Tekniknya



  1. Teknik membawa lembing


Pada teknik membawa lembing terdapat tiga cara yang secara umum digunakan pelempar ketika melakukan gerakaan awalan, teknik tersebut adalah sebagai berikut:



  • Di atas bahu – lembing dibawa dengan cara dipanggul di atas bahu dengan posisi mata lembing menghadap serong  ke arah atas.

  • Di belakang badan – lembing dibawa dengan cara ditaruh di bagian belakan tubuh atlet di sepanjang alur lengan dengan mata lembing menghadap ke arah depan serong ke atas.

  • Seperti halnya poin pertama, lembing dibawa di atas bahu namun dengan posisi mata lembing menghadap serong ke arah bawah.



  1. Teknik melempar lembing


Setelah teknik memegang dan membawa lembing, maka selanjutnya adalah teknik melempar lembing. Teknik ini terbagi menjadi tiga tahap utama yaitu awalan, lemparan, dan akhiran.



  • Awalan – merupakan gerakan lari dengan membawa lembing di atas kepala dengan lengan tertekuk sedikit, sikut menghadap depan dan telapak tangan menghadap atas. Posisi  lembing tersebut berada sejajar di  atas garis paralel dengan  tanah. Bagian terakhir gerakan awalan ini terdiri dari langkah silang atau cross step. Akhir dari gerakan awalan ini dapat diikuti dengan melangkah cara jingkat (hop step), langkah silang di depan (cross step) atau langkah silang di belakang (rear cross step). Proses peralihan (cross step) terjadi saat saat kaki diturunkan. Setelah itu keduah bahu memutar pelan ke arah kanan (bukan kidal), lengan kanan mulai bergerak dan diluruskan ke arah belakang dengan tubuh bagian atas condong ke belakang. Pandangan selalu melihat lurus ke depan

  • Lemparan – pada saat melemparkan  lembing,  gerakan yang dilakukan adalah menarik bahu  kanan dan  dilakukannya gerakan melempar oleh lengan melalui poros bahu dengan kuat ke depan-atas. Lalu melakukan gerakan badan melewati kaki depan, kemudian lembing dilepas.

  • Akhiran –dilakukan dengan dilangkahkannya kaki ke arah depan untuk menyeimbangkan gerak agar tidak terjatuh dan tidak melebihi garis batas lemparan.


Peraturan dalam lempar lembing meliputi peraturan permainan  mengenai beberapa hal yang boleh dilakukan, beberapa pelanggaran yang dapat menyebabkan diskualifikasi serta sedikit informasi mengenai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam olahraga tersebut.  Sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti misalnya lapangan dan tongkat lembing, telah ditentukan oleh IAAF atau International Amateur Atlhetic Federation. Organisasi tersebut adalah induk olahraga atletik termasuk juga yang menentukan beberapa peraturan umum lempar lembing dan larangan bagi atlet lempar lembing, atau di luar negeri disebut juga dengan Javelin Throw. Berikut adalah penjelasan singkat dari 4 peraturan dalam lempar lembing yang perlu diketahui termasuk lapangan dan sarana prasarana lain yang digunakan.


Baca : Macam-macam Gaya dalam Lari Jarak Jauh – Peraturan dalam Lari Jarak Menengah – Macam-macam Jarak dalam Olahraga Lari –  Macam Macam Lari dalam Olah Raga Atletik – Macam-macam Start dalam Lomba Lari









1. Peraturan Mengenai Hal yang Diperbolehkan


Peraturan lempar lembing yang paling update mengatur beberapa hal yang sah dan boleh dilakukan oleh seorang atlet lempar lembing dalam sebuah pertandingan lempar lembing. Peraturan tersebut antara lain:



  • Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.

  • Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor lemparan.

  • Lemparan tidak sah bila sewaktu melampar, atau garis 1,5 meter menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.

  • Sesaat setelah memulai melempar, tidak diperbolehkan melakukan putaran badan sepenuhnya yang membuat punggung menghadap ke arah lengkung lemparan.

  • Lemparan harus dibuat lewat di ata bahu.

  • Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram.

  • Peserta boleh melakukan lemparan 3 kali. Penilaian diambil yang terjauh.


2. Peraturan Mengenai Hal yang Dilarang


Selain peraturan yang diperbolehkan, terdapat peraturan yang dilarang. Larangan ini harus dipatuhi agar atlet tidak mendapat diskualifikasi karena melakukan pelanggaran dan dapat berakibat fatal pada boleh tidaknya mengikuti pertandingan. Berikut ini larangan-larangan yang telah ditentukan dalam olahraga lempar lembing :



  • Lembing tidak dipegang pada pembalutnya

  • Dipanggil 2 menit belum melemapar

  • Menyentuh besi batas lemparan sebelah atas

  • Setelah melempar keluar lewat garis bagian depan sektor lempar

  • Lembing jatuh di luar garis sektor lemparan

  • Ujung lembing tidak membekas pada tanah


Baca : Teknik Renang Gaya Kupu-kupu yang Benar – Teknik Renang Gaya Bebas – Teknik Renang Gaya Dada yang Benar –  Teknik Renang Gaya Punggung yang Benar – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya








3. Peraturan Lapangan Lempar Lembing


Mengenai peraturan lapangan adalah penentuan ukuran yang telah ditetapkan oleh IAAF yang memenuhi standar dan spesifikasi lapangan olahraga untuk lempar lembing. Ukuran lapangan lembing tersebut adalah:



  • Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 meter. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5m.

  • Lengkungan lemparan terbuat dari kayu atau logam dan berwarna putih selebar 7 cm. Bagian lengkung tersebut permukaannya rata dengan tanah dan berupa busur dari lingkaran yang berdiameter 8 meter. Garis 1,5 meter terletak melilit titik pusat gravitasi lembing.

  • Adanya sudut lemparan berupa pertemuan dua garis dari pusat lengkung lemparan dan membentuk sudut 29 hingga 30 derajat dan memotong ujung lengkung lemparan serta memiliki tebal sebesar 5 cm.

  • Lebar Awalan : 4 meter.

  • Panjang awalan : 40 meter.

  • BC merupakan busur, Jari-jari AB=AC : 8 meter.

  • Lebar garis lurus sisi kanan dan kiri adalah : 1,5 meter.

  • Lebar Garis Lempar adalah : 7 meter.

  • Sudut lemparan : 30 derajat.


4. Peraturan Tongkat Lempar Lembing


Selain ukuran lapangan, dibutuhkan juga peraturan mengenai detail ukuran dan seluk beluk tongkat yang digunakan agar memiliki standar yang sama di semua negara. Spesifikasi tongkat yang sesuai peraturan tersebut terdiri atas 3 bagian utama yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.  Berikut adalah detail dari peraturan tersebut berdasarkan peraturan IAAF:



  • Panjang lembing untuk putra : 2,6 m – 2,7 m dengan berat 800 gram (28 Oz).

  • Panjang tongkat lembing untuk putri adalah 2,2 m – 2,3 m dengan berat 600 gram (21 Oz).

  • Tongkat Lembing memiliki pegangan dengan lebar 150 mm dan terletak di pusat gravitasi lembing atau sekitar (0,9-1,06 m (2 ft 11 ke 3 ft 6 in) dari ujung lembing untuk lembing putra dan 0,8-0,92 m (2 kaki 7 sampai 3 ft 0 in) dari ujung lembing untuk lembing wanita.


Baca : Ukuran Lapangan Lompat Jauh Sesuai Standar Internasional – Jenis Gaya Dalam Lompat Jauh – Aturan dalam Olahraga Lompat Jauh – Teknik Dasar dalam Lompat Galah – Ukuran Galah dan Lapangan Lompat Galah


Demikianlah artikel mengenai 4 peraturan dalam lempar lembing yang perlu diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para atlet professional maupun amatir yang hendak memulai profesi sebagai atlet lempar lembing atau pun juga para akademisi yang membutuhkan teori mengenai lempar lembing. Selamat beraktivitas dan salam olahraga!



Sumber https://indoint.com/

No comments:

Post a Comment